Selasa, 30 November 2010

Ambeien



DokterSehat – Ambeien / Hemorrhoid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemorroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Hemorrhoid merupakan pembengkakan submukosa pada lubang anus yang mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar.
Hemorrhoid, ambein, atau wasir dapat dialami oleh siapapun. Namun seringkali penderita merasa malu atau dianggap tidak penting maka kurang memperhatikan gangguan kesehatan ini. Secara anatomi ambeien bukanlah penyakit, melainkan perubahan fisiologis yang terjadi pada bantalan pembuluh darah di dubur, berupa pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya.
Fungsi bantalan ini sebagai klep/katup yang membantu otot-otot dubur menahan feses. Bila terjadi gangguan (bendungan) aliran darah, maka pembuluh darah akan melebar dan membengkak, keadaan ini disebut ambeien.
Secara umum, ambeien dibagi dua yaitu Ambeien Internal dan Ambeien eksternal.
1. Ambeien Internal,
pembengkakan terjadi dalam rektum sehingga tidak bisa dilihat atau diraba. Pembengkakan jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit karena hanya ada sedikit syaraf di daerah rektum. Tanda yang dapat diketahui adalah pendarahan saat buang air besar. Masalahnya jadi tidak sederhana lagi, bila ambeien internal ini membesar dan keluar ke bibir anus yang menyebabkan kesakitan. Ambeien yang terlihat berwarna pink ini setelah sembuh dapat masuk sendiri, tetapi bisa juga didorong masuk.
2. Ambeien Eksternal,
menyerang anus sehingga menimbulkan rasa sakit, perih, dan gatal. Jika terdorong keluar oleh feses, ambeien ini dapat mengakibatkan penggumpalan (trombosis), yang menjadikan ambeien berwarna biru-ungu.
ETIOLOGI

Peningkatan tekanan vena akibat mengedan ( diet rendah serat ) atau perubahan hemodinamik ( selama hamil ) menyebabkan dilatasi kronis dari pleksus vena submukosa. Ditemukan pada posisi jam 3, 7, dan 11 pada lubang anus.
Selain itu hemorrhoid juga disebabkan karena :
1. Faktor keturunan
2. Kehamilan karena perubahan hormonal
3. Obstipasi (konstipasi/sembelit) yang menahun.
4. Penyakit yang membuat penderita sering mengejan, misalnya: pembesaran prostat jinak ataupun kenker prostat, penyempitan saluran kemih, dan sering melahirkan anak.
5. Penekanan kembali aliran darah vena, seperti pada kanker dubur, radang dubur, penyempitan dubur, kenaikan tekanan pembuluh darah porta (di dalam rongga perut), sakit lever jenis sirosis (mengkerut), lemah jantung, dan limpa bengkak.
6. Banyak duduk.
7. Diare menahun.
8. Peregangan. Ini misalnya terjadi pada seseorang yang suka melakukan hubungan seksual yang tidak lazim yaitu anogenital.
GEJALA

1. Pendarahan dubur, darah yang keluar bisa berupa tetesan namun juga bisa mengalir deras, darah berwarna merah muda, penderita biasanya tidak merasa sakit.
2. Rasa mengganjal, setelah BAB (buang air besar) ada sensasi rasa mengganjal, kondisi ini menciptakan kesan bahwa proses BAB belum berakhir, sehingga seseorang mengejan lebih kuat, tindakan ini justru membuat ambeien semakin parah.
3. Gatal, karena bagian yang terasa nyeri di dubur sulit dibersihkan, virus akan sangat mudah menyebabkan infeksi kulit yang memicu rasa gatal.3)
AMBEIEN PADA IBU HAMIL

Hal ini terjadi pada ibu hamil akibat tekanan pertumbuhan janin pada vena hemorrhoid. Ibu hamil sangat rentan menderita ambeien karena meningkatnya kadar hormon kehamilan yang melemahkan dinding vena di bagian anus. Banyak ibu hamil yang menderita ambeien setelah 6 bulan usia kehamilan karena adanya peningkatan tekanan vena dalam area panggul.
Beberapa ibu hamil juga mengalami ambeien selama proses persalinan akibat tekanan bayi yang kuat. Komplikasi setelah melahirkan juga memicu ambeien. Sebagai contoh, lembutnya daerah vagina dan bagian anus acap menyebabkan ibu menunda buang air besar, sehingga memicu terjadinya sembelit dan wasir.3)
GAMBARAN KLINIS

1. Derajat I : Perdarahan merah segar tanpa rasa nyeri dan rasa gatal.
2. Derajat II : Perdarahan, menonjol, nyeri, dan reposisi spontan.
3. Derajat III : Perdarahan, mononjol, sangat nyeri, dan reposisi manual.
4. Derajat IV : Perdarahan, tonjolan tetap, nyeri terus menerus, dan tidak dapat reposisi.
DIAGNOSIS

1. Darah di anus.
2. Prolaps.
3. Perasaan tidak nyaman di anus (mungkin puritus anus).
4. Pengeluaran lendir.
5. Anemia sekunder (mungkin).
6. Tampak kelainan khas pada inspeksi.
7. Gambaran khas pada anoskopi / rektoskopi.2)
PEMERIKSAAN

Sebelum dapat dilakukan pengobatan, diperlukan pemeriksaan yang teliti.
1. Anamnesa atau riwayat penyakit.
2. Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi dan rektaltouche (colok dubur).
3. Pemeriksaan dengan teropong yaitu anuskopi atau proktoskopi dan rektoskopi.
4. Rontgen (colon inloop) dan/atau kolonoskopi.
5. Pemeriksaan darah, urin, feses sebagai pemeriksaan penunjang.3)
PENCEGAHAN

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah berulangnya kekambuhan wasir. Di antaranya:
1. Hindari mengejan terlalu kuat saat BAB.
2. Cegah konstipasi / sembelit dengan banyak mengonsumsi makanan kaya serat (sayur dan buah serta kacang-kacangan) serta banyak minum air putih minimal delapan gelas sehari untuk melancarkan BAB.
3. Segera ke belakang jika niat BAB muncul, jangan menunda-nunda sebelum feses menjadi keras.
4. Makan sayur dan buah yang cukup banyak.
5. Kurangi konsumsi cabe dan makanan pedas.
6. Tidur cukup.
7. Jangan duduk terlalu lama.
8. Senam/olahraga rutin.3)
TERAPI

Ada dua macam pengobatan yaitu tanpa operasi dan dengan cara operasi. Kedua macam cara ada keuntungan dan kerugiannya. Pada cara pertama dapat dilakukan dalam rangka rawat jalan sedang pada cara kedua pasien harus dirawat karena dilakukan dalam pembiusan.Terapi sederhana dapat dilakukan dengan pencahar dan diet tinggi serat.1)
Sedangkan terapi yang kompleks dapat dilakukan skleroterapi, ligasi dengan ikatan Barron, bedah krio / beku, dan hemorrhoidektomi.
SKLEROTERAPI

Adalah penyuntikan larutan kimia yang merangsang, misalnya 5% fenol dalam minyak nabati. Penyuntikan diberikan ke submukosa di dalam jaringan areolar yang longgar di bwah hemorrhoid intern dengan tujuan menimbulkan peradangan steril yang kemudian menjadi fibrotik dan meninggalkan parut. Penyuntikan dilakukan diatas di sebelah atas dari garis mukokutan dengan jarum yang panjang melalui anuskop. Apabila penyuntikan dilakukan di tempat yang tepat maka tidak akan terasa nyeri.
Penyulit penyuntikan merupakan infeksi, prostatitis akut jika masuk kedalam prostat, dan reaksi hipersensitivitas terhadap obat yang disuntikkan.
LIGASI dengan gelang karet / IKATAN BARRON

Hemorrhoid yang besar atau yang mengalami prolaps dapat ditangani dengan ligasi gelang karet menurut Barron. Dengan bantuan anuskop, mukosa di atas hemorrhoid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke dalam tabung ligator khusus. Gelang karet didorong dari ligator dan ditempatkan secara rapat disekeliling mukosa pleksus hemorrhoidalis tersebut. Nekrosis karena iskemia terjadi dalam beberapa hari. Mukosa bersama karet akan lepas sendiri. Fibrosis dan parut akan terjadi pada pangkal hemorrhoid tersebut. Pada satu kali terapi hanya diikat satu kompleks hemorrhoid, sedangkan ligasi berikutnya dilakukan dalam jarak waktu dua sampai empat minggu.
Penyulit utama dari ligasi ini ialah timbulnya nyeri karena terkenanya garis mukokutan. Nyeri yang hebat dapat pula disebabkan oleh infeksi, Perdarahan dapat terjadi pada waktu hemorrhoid mengalami nekrosis, biasanya tujuh sampai sepuluh hari.
BEDAH BEKU / KRIO

Hemorrhoid dapat pula dibekukan dengan pendinginan pada suhu yang rendah sekali. Bedah beku ini tidak dipakai secara luas oleh karena mukosa yang nekrotik sukar ditentukan luasnya. Bedah krio ini lebih cocok untuk terapi paliatif pada karsinoma rektum yang inoperabel.
HEMORRHOIDEKTOMI

Terapi bedah ini dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun dan pada penderita hemorrhoid derajat III atau IV. Terapi bedah juga dapat dilakukan pada penderita dengan peradangan berulang dan anemia yang tidak sembuh dengan cara terapi lainnya yang lebih sederhana. Penderita hemorrhoid derajat IV yang mengalami trombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera dengan hemorrhoidektomi.2,4)
Prinsip yang harus diperhatikan pada hemorrhoidektomi adalah eksisi yang hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan. Eksisi sehemat mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak mengganggu sfingter anus.2)
Referensi :
Pierce A, Grace & Neil R Borley. 2007. At a Glance : Ilmu Bedah Ed.3.Jakarta : EMS
R. Syamsuhidajat & Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Ed.2.
beberapa sumber web : Conectique.com, hemorrhoid.net dan dewabenny.com


TEPUNG SAGU SEMBUHKAN PENDARAHAN LAMBUNG/USUS



Halo semua,

Saya mau share sedikit, saya kena penyakit yg cukup langka, nama penyakitnya Colitis Ulcerative. Ini adalah penyakit perut yg cukup parah, dimana saya sering merasa perut kembung dan pengen buang angin.
Tapi sewaktu pengen buang angin kotorannya keluar juga. (buang air besar juga). Sudah begitu, ada darahnya lagi, darahnya buanyak lagi. Saking seringnya saya BAB darah, HB saya menjadi sangat rendah sekali. Saya pun sempat pingsan beberapa kali.

Saya di diagnosa penyakit ini di negeri Belanda (melalui endoscopy), yang katanya dokternya hebat2. Mereka malah gak tahu obatnya, saya malah dikasih obat paling ampuh dan sekaligus paling berbahaya di dunia yaitu: Prednison atou Urbason atau yang ada son-son nya lah. Ini memang obat paling ampuh di dunia. Para dokter bilang ini obat anti alergi. Semua penyakit sembuh kalo minum obat ini. Tapi obat ini hanya bekerja selama beberapa jam, setelah itu anda sakit lagi. Kalo obat ini anda minum terus menerus efek sampinganya buanyak bangeeeeeeeeeeeeeet .

Setelah saya pulang ke Indonesia saya sakit lagi. Semua dokter di Indonesia gak ada yang tahu obatnya. (Semua dokter di dunia kali gak tahu obatnya).
Terus saya ketemu some one spesial yg biasa hidup di kampung. Dia kasih tahu obatnya, dan gampang lagi.

Ini diagnosa saya sementara. Semua penyakit perut disebabkan oleh berkurangnya lapisan pelindung usus dan lambung.
Sehingga asam yg di produksi oleh tubuh kita langsung mengenai usus dan lambung kita, akibatnya perut kita sakit ato kita merasa kembung. Pada beberapa kasus, bahkan terjadi pendarahan hebat pada usus dan lambung. Sehingga banyak orang bilang ususnya luka atau ususnya bolong. Padalah usus memiliki kemampuan recovery yg sangat hebat. (Inilah kekuasaan Allah).

Obatnya gampang saja:
1. Ambil segelas air putih biasa (tidak dingin dan tidak juga panas)
2. Masukkan 3 sendok makan Tepung SAGU.
3. (Optional / boleh tidak, boleh juga iya) Masukkan gula jawa (Sesuai Selera)
4. (Optional / boleh tidak, boleh juga iya) Masukkan garam sesuai selera, untuk penyedap saja.
5. Minum deh.
(Simpel buangeeeeeeeeet ya)

Jangan di campur apa2 dulu, karena saya kawatir campuran lainnya bisa menyebabkan iritasi pada lambung dan usus.
Setelah meminum resep ini di jamin semua gangguan perut yg ada didunia ini hilang. Perut terasa lega dan bisa buang angin dengan tenang, tanpa was-was akan keluar kotorannya juga :) Hal ini disebabkan karena SAGU yg kita minum mampu melindungi usus dan lambung kita dari asam lambung yg berasal dari tubuh kita sendiri.

Penyakit yang mungkin bisa disembuhkan:
1. Perut Kembung (orang bilang kena angin duduk)
2. Mencret
3. Buang Air Besar dengan darah.
4. Muntah2
5. Semua gangguan perut.

Setahu saya banyak orang yg meninggal karena penyakit yg gejalanya mirip dengan penyakit saya. Saya juga tahu kebanyakan orang frustasi karena sudah berobat ke banyak dokter tapi tidak sembuh2.
Moga2 banyak orang yang bisa diselamatkan dan di sembuhkan.

Asam Urat-Penyebab, Pantangan & Obat Tradisional









"Penyakit asam urat pada beberapa waktu lalu memang cenderung menyerang usia senja. Namun kini banyak kasus ditemui pria maupun wanita berusia 20 tahunan pun banyak yang menderita penyakit ini. Setelah diteliti, pola makan memegang peranan utama disusul oleh kebiasaan hidup tanpa olahraga. Sayang bukan, jika usia baru menjelang 40 tahun namun Anda sudah mengalami kekakuan sendi dan harus puas hanya duduk di kursi goyang sepanjang hari.

Gejala yang dirasakan oleh penderita biasanya keluhan di persendian, sakit di tumit, ujung jari kaki, bahkan kalau sudah parah penderita tidak dapat berjalan karena daerah sekitar persendian kaki (mata kaki) membengkak.
Kadar asam urat yang tinggi juga bisa berubah menjadi penyakit darah tinggi, menyerang jantung, menyebabkan stroke, kencing manis, dan merembet ke organ tubuh lainnya. Dalam kasus penyakit jantung koroner, asam urat menyerang endotel—lapisan bagian paling dalam pembuluh darah besar. Jika endotel mengalami disfungsi atau rusak, akan menyebabkan penyakit jantung koroner.
Berkaitan dengan pola makan maka Diet yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pembatasan purin

Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).

2. Kalori sesuai kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori.
Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.

3. Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari.
Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

4. Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari.
Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.

5. Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.

6. Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi.
Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.

7. Tanpa alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
Ramuan Traditional yang telah terbukti dapat menurunkan kadar Asam Urat dalam darah:
1. Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari
2. Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore
3. Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat -/ 50 cc dan diminum selama 1 minggu pagi dan malam
4. Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.
5. kentang mentah dan apel malang di juice

Dirangkum dari beberapa sumber

Minggu, 28 November 2010

Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia.

 

Jantung Koroner adalah jenis penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan/penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplaian darah ke jantung menjadi terganggu. Perubahan pola hidup, pola makan, dan stres juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung koroner.

Apa Penyebab Penyakit Jantung Koroner?

Penyebab jantung koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner, yang dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat. Kecanduan rokok, hipertensi, kolesterol tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner.

 

Gejala Penyakit Jantung Koroner

Gejala jantung koroner diantaranya seperti:
1. Nyeri di dada, lebih spesifiknya nyeri di dada bagian tengah yang menjalar sampai ke lengan kiri atau leher, bahkan sampai ke punggung. Nyeri dada seperti ini adalah nyeri khas dari penyakit jantung koroner. Nyeri ini timbul hanya ketika melakukan aktifitas fisik dan akan berkurang saat beristirahat.
2. Gejala penyerta seperti keringat dingin dan timbulnya rasa mual.

Penyakit Jantung Koroner & Jantung Genetik

Secara medis penyakit jantung dikelompokkan menjadi dua macam: penyakit jantung koroner dan penyakit jantung genetik. Penyakit jantung koroner timbul ketika terjadi penyempitan pembuluh darah pada jantung. Sedangkan faktor genetik (bawaan) ditemukan sejak usia bayi.
Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.
Faktor-faktor pemicu serangan jantung adalah antara lain:
  • Merokok.
  • Mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi.
  • Kurang gerak.
  • Malas berolahraga.
  • Stres.
  • Kurang istirahat.
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian tubuh tersebut.

Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Berikut resep tradisional racikan dari Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma:
  1. 1-3 buah mengkudu/pace/noni yang matang di cuci dan dipotong-potong, kemudian diblender dengan air secukupnya dan direbus hingga mendidih. Tambahkan madu secukupnya, lalu diminum.
  2. 2-3 buah mengkudu/pace/noni yang matang dicuci bersih dan dipotong-potong + 10 butir angco, dibuang bijinya. Semua bahan diblender dengan air secukupnya, tambahkan 10 gram bubuk umbi daun dewa (thien chi). Aduk rata, lalu diminum.
  3. 2 buah mengkudu/pace/noni yang matang, dicuci dan dipotong-potong + 30 gram daun dewa direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring, tambahkan madu secukupnya. Aduk rata lalu diminum.
Pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Resep tersebut untuk membantu proses penyembuhan. Tetaplah konsultasi ke dokter.

Apa Sih Masuk Angin dan Angin Duduk itu?

Kadang-kadang setelah selesai melakukan aktifitas yang melelahkan, badan menjadi pegal-pegal, meriang dan sakit kepala. Sering dibilang lagi nggak enak badan atau menggunakan istilah “masuk angin”, Untuk menghilangkan rasa masuk angin atau tak enak badan ini, banyak orang yang memilih untuk kerokan. Sebenarnya apa sih masuk angin itu? Dan kenapa orang yang masuk angin setelah kerokan menjadi lebih baik? Masuk angin adalah gejala flu yang seringkali dialami, apalagi pada pergantian musim (musim pancaroba). Masuk angin dianggap sebagai penyakit ringan dan biasa. Yang sering dilakukan antara lain dengan kerokan, pijat, minum obat flu, atau minum jamu. Bahkan, banyak orang sangat percaya pada khasiat kerokan hingga baru akan merasa sembuh jika telah dikerok.Konon, warna merah yang timbul pada kulit setelah kerokan adalah pertanda kalau Anda memang masuk angin. Makin pekat warnanya, pertanda makin banyak pula angin yang berdiam di tubuh kita. Padahal, itu pertanda bahwa pembuluh darah halus (kapiler) di permukaan kulit pecah hingga terlihat sebagai jejak merah di tempat yang dikerok. Dengan kerokan itu banyak orang yang masuk angin merasa lebih baik. Sebab dengan kerokan dan pijat, otot menjadi lemas dan pembuluh darah halus di dalamnya melebar sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi yang tersedia untuk jaringan otot. Selain itu, toksin yang menyebabkan pegal dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan. Yang perlu diwaspadai adalah rasa masuk angin yang disertai keringat besar, disertai rasa nyeri atau rasa berat di dada yang biasa disebut sebagai angin duduk. Angin duduk ternyata tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan sindrom serangan jantung koroner akut. Bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama. Jadi jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung.

Kamis, 25 November 2010

Flu Burung

Tentang Flu Burung


Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain avian influenza.
DEFINISI KASUS
1. Kasus Suspek
Kasus suspek adalah seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temp > 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan;
  • seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit flu burung 
  • kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan
  • bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung
2. Kasus "Probable"
Kasus "probable" adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan;
  • bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1), misal : Test HI yang menggunakan antigen H5N1
  • dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernafasan/meninggal
  • terbukti tidak terdapat penyebab lain
3. Kasus Konfirmasi
Kasus konfirmasi adalah kasus suspek atau "probable" didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium;
  • Kultur virus influenza H5N1 positip
  • PCR influenza (H5) positip
  • Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali
GEJALA KLINIS
Gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya, yaitu; demam, sakit tenggorokan. batuk, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas. Dalam waktu singkat penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru (pneumonia), dan apabila tidak dilakukan tata laksana dengan baik dapat menyebabkan kematian.
ETIOLOGI DAN SIFAT
Etiologi penyakit ini adalah virus influenza. Adapun sifat virus ini, yaitu; dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada 0°C.
Di dalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60°C selama 30 menit.
Dikenal beberapa tipe Virus influenza, yaitu; tipe A, tipe B dan tipe C. Virus Inluenza tipe A terdiri dari beberapa strain, yaitu; H1N 1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain.
Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Virus, strain H5N1 (H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus Influenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung pada unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.
MASA INKUBASI
Masa inkubasi virus influenza bervariasi antara 1 – 7 hari.
SUMBER DAN CARA PENULARAN
Penularan Flu burung (H5N1) pada unggas terjadi secara cepat dengan kematian tinggi. Penyebaran penyakit ini terjadi diantara populasi unggas satu peternakan, bahkan dapat menyebar dari satu peternakan ke peternakan daerah lain. Sedangkan penularan penyakit ini kepada manusia dapat melalui udara yang tercemar virus tersebut, baik yang berasal dari tinja atau sekreta unggas terserang Flu Burung. Adapun orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung (H5N1) ini adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas.
Hal lain, belum ada bukti terjadi penularan dari manusia ke manusia. Disamping itu, belum bukti adanya penularan pada manusia melalui daging unggas yang dikonsumsi.
UPAYA PENCEGAHAN
Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas, dengan tindakan sebagai berikut :
  • Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata renang)
  • Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik (ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
  • Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan
  • Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
  • Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80°C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64°C selama 5 menit.
  • Melaksanakan kebersihan lingkungan.
  • Melakukan kebersihan diri.

Rabu, 24 November 2010

Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.


  • Penyebab Penyakit (TBC)


  • Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).

  • Cara Penularan Penyakit TBC


  • Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru.

    Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.

    Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memilki sistem kekebelan tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul membentuk sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi sputum dan didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan tuberkel dan positif terinfeksi TBC.

    Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

  • Gejala Penyakit TBC


  • Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru.

    1. Gejala umum (Sistemik)
    - Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
    - Penurunan nafsu makan dan berat badan.
    - Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
    - Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

    2. Gejala khusus (Khas)
    - Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
    - Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
    - Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
    - Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

    Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

  • Penegakan Diagnosis pada TBC


  • Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka ada beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memeberikan diagnosa yang tepat antara lain :

    - Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
    - Pemeriksaan fisik secara langsung.
    - Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
    - Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
    - Rontgen dada (thorax photo).
    - dan Uji tuberkulin.

  • Pengobatan Penyakit TBC


  • Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.

    Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.

    Penyakit Polio

    Penyakit Polio




    Apa Sejarah Polio?
    Polio disebabkan oleh virus dan telah ada selama ribuan tahun. Bahkan ada artefak Mesir yang menggambarkan individu dengan ciri khas kelumpuhan pasca-polio. Polio telah disebut dengan banyak nama yang berbeda, termasuk kelumpuhan kanak-kanak, kelemahan ekstremitas bagian bawah, dan kelumpuhan tulang belakang. Kita sekarang merujuk pada virus dan penyakit seperti polio, yang mana singkatan dari poliomyelitis dan asal mula kata dari Yunani: polios (abu-abu), myelos (sumsum), dan itis (radang).
    Polio disebabkan oleh enterovirus yang sangat menular, virus polio (PV), terutama yang mempengaruhi anak-anak kecil dan disebarkan langsung melalui kontak orang-ke-orang, dengan lendir yang terinfeksi, dahak, tinja, atau melalui kontak dengan makanan dan air yang tercemar oleh kotoran individu terinfeksi lainnya. Virus berkembang biak dalam saluran pencernaan di mana juga dapat menyerang sistem syaraf, menyebabkan kerusakan saraf secara permanen di beberapa individu.

    Kebanyakan individu yang terinfeksi polio tetap asymptomatic atau hanya berkembang seperti gejala flu ringan, termasuk kelelahan, tidak enak badan, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan muntah. Pada kenyataannya, gejala, jika ada, mungkin hanya akan berakhir dalam 48-72 jam, namun mereka akan terus menumpahkan virus dalam kotoran mereka untuk waktu yang lama, berfungsi sebagai cadangan untuk infeksi berikutnya. Sekitar 2% -5% dari individu yang terinfeksi terus mengembangkan gejala-gejala yang lebih serius termasuk masalah pernapasan, dan kelumpuhan. Saat ini, tidak ada obat untuk polio; hanya vaksinasi yang dapat mencegah penyebaran penyakit, dan meskipun di negara maju itu hampir tidak pernah terjadi, secara global, polio tetap penyakit yang cukup umum. Awalnya, organisasi internasional percaya mungkin dapat memberantas polio pada tahun 2000, meskipun ini lebih sulit daripada yang diharapkan awalnya.

    Suntik Mati Euthanasia

    Mengetahui Proses Suntik Mati Euthanasia




    Jakarta, Pada keadaan penyakit yang sudah sangat parah, pasien atau keluarga pasien mungkin saja meminta dokter untuk mengakhiri penderitaan pasien dengan euthanasia atau juga dikenal dengan suntik mati. Seperti apa proses euthanasia?

    Euthanasia adalah pengakhiran kehidupan seseorang yang sedang dalam keadaaan sangat sakit untuk membebaskannya dari penderitaan. Euthanasia diklaim tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal.

    Seseorang yang mengalami euthanasia biasanya memiliki kondisi penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Tapi ada kasus lain yang mana beberapa orang ingin hidupnya berakhir.

    Dalam banyak kasus, hal itu dilakukan atas permintaan pasien sendiri, tetapi ada saat-saat ketika pasien mungkin terlalu sakit keputusan dibuat oleh saudara, tenaga medis atau dalam beberapa kasus oleh pengadilan.

    Euthanasia ini hanya terjadi di beberapa negara saja seperti Belanda, Swiss atau Amerika. Tapi lebih banyak negara yang melarang pelaksanaan euthanasia.

    Dilansir dari BBC, Senin (11/10/2010), euthanasia terbagi dalam berbagai bentuk, yang masing-masing membawa yang berbeda kebenaran dan kesalahan masing-masing, antara lain:

    1. Eutanasia aktif dan pasif
    Dalam euthanasia aktif, dokter atau tenaga langsung dan sengaja menyebabkan kematian pasien, misalnya dengan memberikan pasien obat secara overdosis, memberikan tablet sianida atau menyuntikkan zat-zat yang mematikan ke dalam tubuh pasien.

    Euthanasia pasif terjadi ketika pasien meninggal karena para profesional medis tidak melakukan sesuatu yang diperlukan untuk menjaga pasien tetap hidup atau menghentikan melakukan sesuatu yang menjaga agar pasien tetap hidup.

    Contoh euthanasia pasif antara lain mematikan mesin penunjang hidup, melepas sebuah tabung makan, tidak melakukan operasi memperpanjang hidup atau tidak memberikan obat memperpanjang hidup.

    2. Euthanasia sukarela dan non-sukarela
    Eutanasia sukarela terjadi atas permintaan dari pasien atau orang yang akan meninggal, misalnya dengan menolak perawatan medis, meminta perawatannya dihentikan atau mesin pendukung kehidupannya dimatikan atau menolak untuk makan.

    Sedangkan euthanasia non-sukarela terjadi ketika pasien sadar atau tidak, sehingga ada orang lain yang mengambil keputusan atas namanya.

    Euthanasia non-sukarela bisa terjadi pada kasus-kasus seperti pasien sedang koma, pasien terlalu muda (misalnya bayi), orang pikun, mengalami keterbelakangan mental yang sangat parah atau gangguan otak parah.

    3. Euthanasia langsung
    Euthanasia langsung berarti memberikan perlakuan (biasanya untuk mengurangi rasa sakit) yang memiliki efek samping mempercepat kematian pasien.

    4. Bantuan bunuh diri
    Hal ini biasanya mengacu pada kasus-kasus yang mana orang yang akan mati membutuhkan bantuan untuk membunuh dirinya sendiri dan meminta tenaga medis untuk melakukannya.

    Demam berdarah

    Demam berdarah

     


    Virus demam berdarah
    Klasifikasi ilmiah
    Regnum: Virus
    (belum diperingkatkan) virus (+)ssRNA
    Famili: Flaviviridae
    Genus: Flavivirus
    Spesies: Virus Dengue
    Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

    Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam tinggi terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam demam berdarah mempsakit perut, rasa mual, trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit kepala berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil kasus bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut. Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
    • Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
    • Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
    • Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.
    • Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
    Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian. Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.

    Diagnosis

    Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif. Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis. Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.

    Pencegahan

    Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah. Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
    1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;
    2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
    3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
    4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi

    Pengobatan

    Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum ekstrak daun jambu biji. Merujuk hasil kerja sama penelitian Fakultas Kedokteran Unair dan BPOM, ekstrak daun jambu biji bisa menghambat pertumbuhan virus dengue. Bahan itu juga meningkatkan trombosit tanpa efek samping. Masyarakat mesti memperhatikan informasi penting ini. Berdasarkan hasil kerja sama dalam uji pre klinis Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dilansir di Jakarta, Rabu (10/3) siang, ekstrak daun jambu biji dipastikan bisa menghambat pertumbuhan virus dengue penyebab demam berdarah dengue (DBD). Bahan itu juga mampu meningkatkan jumlah trombosit hingga 100 ribu milimeter per kubik tanpa efek samping. Peningkatan tersebut diperkirakan dapat tercapai dalam tempo delapan hingga 48 jam setelah ekstrak daun jambu biji dikonsumsi.[rujukan?]

    Epidemiologi

    Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.

    Cholera

    Penyakit Kolera (Cholera)

    Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.

    Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak adekuat. Pemberian air minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita (pasien) kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).

  • Penyebaran Penularan Penyakit Kolera





  • Kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.

    Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.

  • Gejala dan Tanda Penyakit Kolera





  • Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.

    Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan, antara lain ialah :
    - Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
    - Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
    - Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
    - Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
    - Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah merasakan mual sebelumnya.
    - Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
    - Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan kematian.

  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kolera





  • Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan penaganan segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang paling tepat bagi penderita yang banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah. Selanjutnya adalah pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian antibiotik/antimikrobial seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.

    Pada kondisi tertentu, terutama diwilayah yang terserang wabah penyakit kolera pemberian makanan/cairan dilakukan dengan jalan memasukkan selang dari hidung ke lambung (sonde). Sebanyak 50% kasus kolera yang tergolang berat tidak dapat diatasi (meninggal dunia), sedangkan sejumlah 1% penderita kolera yang mendapat penanganan kurang adekuat meninggal dunia. (massachusetts medical society, 2007 : Getting Serious about Cholera).

  • Pencegahan Penyakit kolera





  • Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.

    Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita.
    Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
    Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
    HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.[2][3] Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
    Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara.[4] Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia.[5] Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.[5] Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.[6]
    Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Terkadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).


    Gejala dan komplikasi


    Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS.[7] HIV memengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma Kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
    Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam, berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan.[8][9] Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien AIDS, juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.

    Selasa, 23 November 2010

    POSYANDU

    Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana



    Tujuan penyelenggara Posyandu…
    Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas)
    Membudayakan NKKBS.
    Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
    Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.



    Pengelola Posyandu.

    1. Penanggungjawab umum : Kades/Lurah

    2. Penggungjawab operasional : Tokoh Masyarakat

    3. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK

    4. Sekretaris : Ketua Pokja IV Kelurahan/desa

    5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes (Puskesmas).



    Kegiatan Pokok Posyandu :

    1. KIA

    2. KB

    3. lmunisasi.

    4. Gizi.

    5. Penggulangan Diare.



    Pembentukan Posyandu.

    a. Langkah – langkah pembentukan :

    1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.

    2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB .

    3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri, sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu

    4) Pemilihan kader Posyandu.

    5) Pelatihan kader Posyandu.

    6) Pembinaan.



    b. Kriteria pembentukan Pos syandu.

    Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu Posyandu melayani 100 balita.

    c. Kriteria kader Posyandu :

    1) Dapat membaca dan menulis.

    2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.

    3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.

    4) Mempunyai waktu yang cukup.

    5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.

    6) Berpenampilan ramah dan simpatik.

    7) Diterima masyarakat setempat.

    d. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.

    1. Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu :

    Meja I : Pendaftaran.

    Meja II : Penimbangan

    Meja III : Pengisian KMS

    Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.

    Meja V : Pelayanan KB & Kes :

    · Imunisasi

    · Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan Agustus.

    · Pembagian pil atau kondom

    · Pengobatan ringan.

    · Kosultasi KB-Kesehatan



    Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).

    2. Sasaran Posyandu :

    · Bayi/Balita.

    · Ibu hamil/ibu menyusui.

    · WUS dan PUS.

    a. Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :

    1) Kesehatan ibu dan anak :

    · Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

    · Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan Agustus)

    · PMT

    · Imunisasi.

    · Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.



    1) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.

    2) Pemberian Oralit dan pengobatan.

    3) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

    S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.

    K : Semua balita yang memiliki KMS.

    D : Balita yang ditimbang.

    N : Balita yang naik berat badannya.

    Keberhasilan Posyandu berdasarkan :

    1 ) D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat



    2) N / D : Berhasil tidaknyaProgram posyandu



    Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh Kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan para medis (Jurim, Bindes, Perawat clan Petugas KB)

    f. Dana.

    Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat.



    SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

    Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.

    Mekanisme Operasional SIP :

    1) Pemerintah Desa/kelurahan bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu.

    2) Pengumpul data dan informasi adalah Tim Penggerak PKK dengan menggunakan instrumen :
    Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma (kader PKK) .
    Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
    Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
    Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d Desember.
    Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
    Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.
    Data hasil kegiatan Posyandu.



    Catatan :
    Instrumen/format SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari petugas kesehatan/PLKB
    Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan bertanggungjawab dalam hal :

    a. Menghimpun data dan informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah desa/kelurahan.

    b. Menyimpulkan seluruh data dan informasi.

    c. Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan (Rakorbang).
    Puskesmas, PPLKB, Kaurbang mengambil data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat kecamatan.
    Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan. Masalah-masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat Kabupaten/Kotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll.



    STRATA POSYANDU dikelompokkan menjadi 4 :

    1. Posyandu Pratama :

    • belum mantap.

    • kegiatan belum rutin.

    • kader terbatas.

    2. Posyandu Madya :

    • kegiatan lebih teratur

    • Jumlah kader 5 orang

    3. Posyandu Purnama :

    • kegiatan sudah teratur.

    • cakupan program/kegiatannya baik.

    • jumlah kader 5 orang

    • mempunyai program tambahan

    4. Posyandu Mandiri :

    • kegiatan secara terahir dan mantap

    • cakupan program/kegiatan baik.

    • memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.



    Dari konsep diatas, dapat disimpulkan beberapa indikator sebagai penentu jenjang antar strata Posyandu adalah :

    1. Jumlah buka Posyandu pertahun.

    2. Jumlah kader yang bertugas.

    3. Cakupan kegiatan.

    4. Program tambahan.

    5. Dana sehat/JPKM.



    Posyandu akan mencapai strata Posyandu Mandiri sangat tergantung kepada kemampuan, keterampilan diiringi rasa memiliki serta tanggungjawab kader PKK, LPM sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dari pendukung Posyandu.


    PEMBINAAN KFSEJAHTERAAN KELUARGA

    PKK adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor penggerakan untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat dan bertujuan membantu pemerintah untuk ikut serta memperbaiki dan membina tata kehidupan dan penghidupan keluarga yang dijiwai oleh Pancasila menuju terwujudnya keluarga yang dapat menikmati keselamatan, ketenangan dan ketentraman hidup lahir dan bathin (keluarga sejahtera).

    susunan kepengurusan PKK sebagai berikut :

    • Ketua, Wakil Ketua

    • Sekretaris, Wakil Sekretaris.

    • Bendara Wakil Bendahara

    • Ketua Pokja I dan anggota

    • Ketua Pokja II dan anggota.

    • Ketua Pokja III dan anggota.

    • Ketua Pokja IV dan anggota.

    Sebagai Ketua disemua tingkatan dijabat secara funsional oleh istri Kepala Pemerintahan Daerah setempat sampai ke tingkat Desa/Kelurahan sedangkan yang menjadi Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara clan anggota adalah dari tokoh masyarakat setempat.



    Program P.K.K.

    Tim Penggerak PKK memiliki 10 program pokok PKK sebagai berikut :

    1. Penghayatan dan l Pengamanan Pancasila.

    2. Gotong royong

    3. Pangan

    4. Sandang.

    5. Perumahan dan tatalaksana rumah tangga.

    6. Pendidikan dan keterampilan

    7. Kesehatan.

    8. Pengembangan kehidupan berkoperasi.

    9. Kelestarian lingkungan hidup.

    10. Perencanaan sehat.



    Program tersebut bukan urut-urutan tetapi program yang satu terkait dengan program yang lain dan setiap program dapat berkembang sesuai kemajuan perkembangan pembangunan daerah setempat sehingga 10 program pokok dapat menjadi berbagai kegiatan.

    4. Sepuluh (10) program pokok PKK tertuang ke dalam 4 (empat) kelompok kerja (Pokja) yaitu :

    1. Kelompok kerja I (Pokja I) membidangi :

    • Penghayatan Pengamalan Pancasila

    • Gotong royong.

    2. Kelompok Kerja (Pokja II) membidangi

    • Pendidikan dan keterampilan.

    • Pengembangan kehidupan berkoperasi.

    3. Kelompok Kerja (Pokja I) membidangi :

    • Sandang

    • Pangan

    • Perumahan dan tatalaksana rumah tangga.

    4. Kelompok KerjaIV (Pokja IV) membidangi :

    • Kesehatan.

    • Kelestarian lingkungan hidup.

    • Perencanaan sehat.

    Secara khusus Kelompok Kerja IV (Pokja IV) yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan posyandu bersama dengan kader PKK khusus Posyandu serta LPM. Disamping adanya Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan terdapat pula kelompok PKK didusun/lingkungan dan kelompok Dasa Wisma terdiri dari 10 s/d 20 Kepala Keluarga yang ketuanya diangkat dari salah seorang dari 10 atau 20 KK tersebut yang bertugas dalam melaksanakan dan membina kegiatan program Pokok PKK dan pengembangannya dicatat dalam 3 (tiga) buku catatan ketua Kelompok Dasa Wisma yaitu :



    1. Buku catatan keluarga mencatat data keluarga secara lengkap.

    2. Buku catatan kegiatan keluarga mencatat kegiatan kehidupan keluarga.

    3. Buku catatan kelahiran dan kamatian bayi, ibu hamil, ibu meneteki (buteki) dan ibu nifas.



    Ketiga buku catalan kelompok Dasa Wisma merupakan salah satu format SIP.

    POSYANDU

    Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana



    Tujuan penyelenggara Posyandu…
    Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas)
    Membudayakan NKKBS.
    Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
    Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.



    Pengelola Posyandu.

    1. Penanggungjawab umum : Kades/Lurah

    2. Penggungjawab operasional : Tokoh Masyarakat

    3. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK

    4. Sekretaris : Ketua Pokja IV Kelurahan/desa

    5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes (Puskesmas).



    Kegiatan Pokok Posyandu :

    1. KIA

    2. KB

    3. lmunisasi.

    4. Gizi.

    5. Penggulangan Diare.



    Pembentukan Posyandu.

    a. Langkah – langkah pembentukan :

    1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.

    2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB .

    3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri, sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu

    4) Pemilihan kader Posyandu.

    5) Pelatihan kader Posyandu.

    6) Pembinaan.



    b. Kriteria pembentukan Pos syandu.

    Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu Posyandu melayani 100 balita.

    c. Kriteria kader Posyandu :

    1) Dapat membaca dan menulis.

    2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.

    3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.

    4) Mempunyai waktu yang cukup.

    5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.

    6) Berpenampilan ramah dan simpatik.

    7) Diterima masyarakat setempat.

    d. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.

    1. Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu :

    Meja I : Pendaftaran.

    Meja II : Penimbangan

    Meja III : Pengisian KMS

    Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.

    Meja V : Pelayanan KB & Kes :

    · Imunisasi

    · Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan Agustus.

    · Pembagian pil atau kondom

    · Pengobatan ringan.

    · Kosultasi KB-Kesehatan



    Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).

    2. Sasaran Posyandu :

    · Bayi/Balita.

    · Ibu hamil/ibu menyusui.

    · WUS dan PUS.

    a. Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :

    1) Kesehatan ibu dan anak :

    · Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

    · Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan Agustus)

    · PMT

    · Imunisasi.

    · Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.



    1) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.

    2) Pemberian Oralit dan pengobatan.

    3) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

    S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.

    K : Semua balita yang memiliki KMS.

    D : Balita yang ditimbang.

    N : Balita yang naik berat badannya.

    Keberhasilan Posyandu berdasarkan :

    1 ) D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat



    2) N / D : Berhasil tidaknyaProgram posyandu



    Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh Kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan para medis (Jurim, Bindes, Perawat clan Petugas KB)

    f. Dana.

    Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat.



    SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

    Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.

    Mekanisme Operasional SIP :

    1) Pemerintah Desa/kelurahan bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu.

    2) Pengumpul data dan informasi adalah Tim Penggerak PKK dengan menggunakan instrumen :
    Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma (kader PKK) .
    Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
    Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
    Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d Desember.
    Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
    Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.
    Data hasil kegiatan Posyandu.



    Catatan :
    Instrumen/format SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari petugas kesehatan/PLKB
    Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan bertanggungjawab dalam hal :

    a. Menghimpun data dan informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah desa/kelurahan.

    b. Menyimpulkan seluruh data dan informasi.

    c. Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan (Rakorbang).
    Puskesmas, PPLKB, Kaurbang mengambil data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat kecamatan.
    Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan. Masalah-masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat Kabupaten/Kotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll.



    STRATA POSYANDU dikelompokkan menjadi 4 :

    1. Posyandu Pratama :

    • belum mantap.

    • kegiatan belum rutin.

    • kader terbatas.

    2. Posyandu Madya :

    • kegiatan lebih teratur

    • Jumlah kader 5 orang

    3. Posyandu Purnama :

    • kegiatan sudah teratur.

    • cakupan program/kegiatannya baik.

    • jumlah kader 5 orang

    • mempunyai program tambahan

    4. Posyandu Mandiri :

    • kegiatan secara terahir dan mantap

    • cakupan program/kegiatan baik.

    • memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.



    Dari konsep diatas, dapat disimpulkan beberapa indikator sebagai penentu jenjang antar strata Posyandu adalah :

    1. Jumlah buka Posyandu pertahun.

    2. Jumlah kader yang bertugas.

    3. Cakupan kegiatan.

    4. Program tambahan.

    5. Dana sehat/JPKM.



    Posyandu akan mencapai strata Posyandu Mandiri sangat tergantung kepada kemampuan, keterampilan diiringi rasa memiliki serta tanggungjawab kader PKK, LPM sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dari pendukung Posyandu.


    PEMBINAAN KFSEJAHTERAAN KELUARGA

    PKK adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor penggerakan untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat dan bertujuan membantu pemerintah untuk ikut serta memperbaiki dan membina tata kehidupan dan penghidupan keluarga yang dijiwai oleh Pancasila menuju terwujudnya keluarga yang dapat menikmati keselamatan, ketenangan dan ketentraman hidup lahir dan bathin (keluarga sejahtera).

    susunan kepengurusan PKK sebagai berikut :

    • Ketua, Wakil Ketua

    • Sekretaris, Wakil Sekretaris.

    • Bendara Wakil Bendahara

    • Ketua Pokja I dan anggota

    • Ketua Pokja II dan anggota.

    • Ketua Pokja III dan anggota.

    • Ketua Pokja IV dan anggota.

    Sebagai Ketua disemua tingkatan dijabat secara funsional oleh istri Kepala Pemerintahan Daerah setempat sampai ke tingkat Desa/Kelurahan sedangkan yang menjadi Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara clan anggota adalah dari tokoh masyarakat setempat.



    Program P.K.K.

    Tim Penggerak PKK memiliki 10 program pokok PKK sebagai berikut :

    1. Penghayatan dan l Pengamanan Pancasila.

    2. Gotong royong

    3. Pangan

    4. Sandang.

    5. Perumahan dan tatalaksana rumah tangga.

    6. Pendidikan dan keterampilan

    7. Kesehatan.

    8. Pengembangan kehidupan berkoperasi.

    9. Kelestarian lingkungan hidup.

    10. Perencanaan sehat.



    Program tersebut bukan urut-urutan tetapi program yang satu terkait dengan program yang lain dan setiap program dapat berkembang sesuai kemajuan perkembangan pembangunan daerah setempat sehingga 10 program pokok dapat menjadi berbagai kegiatan.

    4. Sepuluh (10) program pokok PKK tertuang ke dalam 4 (empat) kelompok kerja (Pokja) yaitu :

    1. Kelompok kerja I (Pokja I) membidangi :

    • Penghayatan Pengamalan Pancasila

    • Gotong royong.

    2. Kelompok Kerja (Pokja II) membidangi

    • Pendidikan dan keterampilan.

    • Pengembangan kehidupan berkoperasi.

    3. Kelompok Kerja (Pokja I) membidangi :

    • Sandang

    • Pangan

    • Perumahan dan tatalaksana rumah tangga.

    4. Kelompok KerjaIV (Pokja IV) membidangi :

    • Kesehatan.

    • Kelestarian lingkungan hidup.

    • Perencanaan sehat.

    Secara khusus Kelompok Kerja IV (Pokja IV) yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan posyandu bersama dengan kader PKK khusus Posyandu serta LPM. Disamping adanya Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan terdapat pula kelompok PKK didusun/lingkungan dan kelompok Dasa Wisma terdiri dari 10 s/d 20 Kepala Keluarga yang ketuanya diangkat dari salah seorang dari 10 atau 20 KK tersebut yang bertugas dalam melaksanakan dan membina kegiatan program Pokok PKK dan pengembangannya dicatat dalam 3 (tiga) buku catatan ketua Kelompok Dasa Wisma yaitu :



    1. Buku catatan keluarga mencatat data keluarga secara lengkap.

    2. Buku catatan kegiatan keluarga mencatat kegiatan kehidupan keluarga.

    3. Buku catatan kelahiran dan kamatian bayi, ibu hamil, ibu meneteki (buteki) dan ibu nifas.



    Ketiga buku catalan kelompok Dasa Wisma merupakan salah satu format SIP.