Kalaupun misalnya pemerintah membuatkan sarana umum berupa Tempat Pembuangan Sampah Sementara, Jamban/WC Umum, Perlindungan Mata Air, dan sebagainya, belum tentu masyarakat akan menggunakan sarana tersebut jika mereka tidak merasa membutuhkan dan mereka masih merasa bahwa tidak ada yang salah dengan perilaku buruknya selama ini, seperti membuang sampah di sembarang tempat, BAB di pekarangan atau di sungai bahkan di mata air yang seharusnya dijaga.
Pemanfaatan jamban / WC umum, tempat pembuangan sampah maupun sarana air bersih sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kebiasaan masyarakat. Dalam tulisan kali ini akan dibahas tentang konsep sampah dan pembuangan sampah, agar bisa menjadi referensi bagi siapapun yang membutuhkannya, demi perbaikan kualitas lingkungan di masa yang akan datang.
1. KONSEP SAMPAH
11. Pengertian Sampah
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
1.2. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah Organik dan Sampah Anorganik.
- Sampah Organik
- Sampah Anorganik
Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan karton dapat di daur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng dan plastik) sehingga dapat digolongkan sampah anorganik.
Berdasarkan Data Statistik Lingkungan Hidup Tahun 1992 Rata-rata komposisi sampah di beberapa kota besar di Indonesia adalah : Organik (25%), Kertas (10%), Plastik (18%), Kayu (12%), Logam (11%), Kain (11%), Gelas (11%), Lain-lain (12%).
1.3. Sumber Sampah
a. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan oleh :
1) Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman padat langsung membuang sampah ke sungai dan saluran pembuangan.
2) Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun pusat-pusat kegiatan dan pemukiman
3) Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto caopy, baterai dll.
b. Sampah Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperto jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk.
c. Sampah Bangunan dan Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung dapat berupa organik maupun anorganik. Sampah organik : kayu, bambu, triplek dll. Sampah Anorganik : semen, ubin, besi, baja, kaleng, kaca dll.
1.4. Sampah Khusus
Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah jenis ini meliputi :
- Sampah Rumah Sakit
1.5. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan
- Terhadap Kesehatan
· Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar dengan cepat karena sampah memasuki air minum
· Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan, dimana cacing dikonsumsi sebelumnya oleh ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan / sampah.
· Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi sampah beracun (limbah baterai dan akumulator yang dibuang di perairan umum).
- Terhadap Lingkungan
2. KONSEP PEMBUANGAN SAMPAH
2.1. Pengertian Pembuangan Sampah (Refuse disposal)
Yang dimaksud dengan sampah adalah semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dari rumah-rumah maupun siasa-sias proses industri.
Sampah ini dibagi dalam :
a) Garbage : adalah sisa pengolahan ataupun sias makanan yang sudah membusuk.
b) Rubbish : adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish ini ada yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar misalnya kaleng, kawat dan sebagainya.
Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan pembuanagnnya.
Dari sampah ini harus diperhatikan :
1) Penyimpanannya (Storage)
2) Pengumpulan (Collection
3) Pembuanagan (Disposal)
2.2. Penyimpanan Sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik. Tempat sampah janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena merupakan gudang makanana bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikus.
Tempat sampah sebaiknya :
- Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
- Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
- Ditempatkan di luar rumah. Biloa pengumpulannya tidak dilakukan oleh pemerintah, tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga karyawan pengumpul sampah mudah mencapainya.
2.3. Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
a. Perorangan
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing untuk dibuang pada tempat tertentu
b. Pemerintah
Pengumpulan sampah d iota-kota dilakukan pemerintah dengan menggunakan truk samapah atau gerobak sampah
c. Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sbagai bahan baku pada perusahaannya misalnya untuk pembuatan kertas, karton dan palstik.
2.4. Pembuangan Sampah
Pembuanga sampah dapat dilakukan dengan cara :
a. Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan samapah secara ini hanya baik untuk sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage atau tercampur dengan garbage, tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat perkembangbiakan serangga, tikus, juga menimbulkan bau-bauan yang tidak sedap.
b. Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah paling sedikit 60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh anjing, tikus dan binatang-binatang lainnya. Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
c. Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudaian dibakar sendiri. Pembakaran sampah ini harus dilakukan dengan baik sebab bila tiadak :
- asapnya mengotori udara
- bila tidak terbakar sempurna sisanya tercecer kemana-mana.
d. Incineration dengan incinerator khusus
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dari truk / gerobak sampah dibakar dam incinerator khusus (alat pembakar sampah). Incinerator ini mempunyai bagian-bagian :
- tempat pengumpulan sampah
- ruang pengeringan
- ruang pembakaran
- cerobong asap
Cara pembuangan sampah ini baik sekli tapi biayanya mahal.
e. Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan alat khusus, kemudian dibuang ke laut. Dalam bentuk yang sudah digiling ini, sampah menjadi tidak disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-tikus.
f. Composting (dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai penyubur tanah pertanian. Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara maju misalnya di Amerika Serikat. Pada prinsipnya :
- Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan-bahan lainnya yang tak dapat dijadikan kompos dipisahkan terlebih dahulu.
- Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos digiling menjadi halus agar proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pembusuk berlangsung dengan baik.
Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses pembusukan akan terjadi. Tempat ini dilengakapi dengan alat pengatur suhu, pengatur kelembaban dan pengaliran udara agar proses pembusukan terjadi secra optimum.
Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme yang dapat mempercepat proses pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak perlu, karena pada sampah sendiri telah cukup mengandung mikrooranisema tersebut.
Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur dari air limbah akan dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses pembusukannya bervariasi antara 2 hari samapi 6 minngu. Un tuk dijual ke pasaran, kompos ini dikeringkan, digiling kemabali dan dibungkus.
g. Hogfeeding (sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran , ampas pembuatan tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan kepada ternak sebagai makanannya.
h. Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka bagian-bagian sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi misalnya kertas-kertas, gelas-gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari benda-benda ini dapat dihasilkan benda-benda baru yang berguna misalnya karton, plastik alat-alat dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-kertas dari tempat sampah yang dikumpulkan kaum tuna-wisma, dipergunakan sebagi kantong pembungkus makanan. Karena itu sebaiknya sampah-sampah dari kertas segera dibakar setelah dibuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar